PESAN SIMBOLIK PADA ACARA BUKA BARENG (BUKBER) PADA BULAN RAMADHAN SEBAGAI TRADISI BARU DI INDONESIA

Heriyadi

Heriyadi STID Mustafa Ibrahim Al-Ishlahuddiny

Kata Kunci: Pesan Simbolik, Berbuka Bersama, Ramadhan, Tradisi, Indonesia

Abstrak

The tradition of breaking the fast together (bukber) during the month of Ramadan has become an increasingly popular social phenomenon in Indonesia. This tradition not only functions as a means of friendship, but also contains various symbolic messages that represent social, cultural, and religious values in society. This study aims to identify and analyze the symbolic meaning contained in the bukber event, both from social, cultural, and religious aspects. The research method used is a qualitative approach with data collection techniques through observation, interviews, and literature analysis. The results of the study indicate that the model of bukber activities as a new tradition is orphanage assistance, class reunions, family gatherings, annual agency programs and organizational agendas. Meanwhile, the symbolic message at the bukber event is building solidarity, strengthening relationships, maintaining friendship, sharing happiness and strengthening communication. Thus, the bukber tradition is not only a moment to share food, but also a space for cultural expression and social identity in the context of Indonesian society which continues to develop.

Referensi

Al-Batawi, M. (n.d.). Tradisi Buka Puasa Bersama Dalam Masyarakat Muslim. https://www.depokpos.com/2025/03/tradisi-buka-puasa-bersama-dalam-masyarakat-muslim/
Andi, H. S. (n.d.). Hakikat Puasa Ramadhan dalam Perspektif Tasawuf (Tafsir Q.S Al-Baqarah: 183). Jurnal Ibn Abbas.
Aulia., S. R. (n.d.). Tradisi Bukber atau Makan Bersama di Bulan Ramadhan, Dari Mana Asal-Usulnya? https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/syiar/pr-597854429/
Bagas, H. & M. A. (2023). Komunikasi Spiritual Pada Program Kepedulian Sosial Pemuda Dusun Montong Praje Barat Desa Pengenjek di Bulan Ramadhan 1444 H. Jurnal Dakwah Dan Sosial Keagamaan, 1(1), 15.
Basyir, A. A. (1983). Hukum Adat Bagi Umat Islam. Fakultas UII.
Effendy, O. U. (2004). Dinamika Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya.
Fuad, M. (2015). Psikologi Kebahagiaan Manusia. JURNAL KOMUNIKA, 9(1), 112–113.
Hawwas, A. A. M. A. & A. W. S. (2013). Fiqih Ibadah Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji. Amzah.
Ilaihi, W. (2013). Komunikasi Dakwah. PT Remaja Rosda Karya.
Jones. (2009). . Pengantar Teori-Teori Sosial. Yayasan Obor Indonesia.
Koenjaraningrat. (2009). . Pengantar Ilmu Antropologi,. PT Rineka Cipta.
Librarian. (n.d.). Pengertian Pesan. https://www.librarian.id/2014/03/pengertian-pesan.html?
Maulana, N. (n.d.). Buka Bersama dan Dampak Sosialnya di Masyarakat. https://www.indonesiana.id/read/180720/
Morissan. (2015). Teori Komunikasi Individu Hingga Nyata. Prenadamedia Group.
Mudzakir. (2022). Aktivitas Ramadhan dalam Menumbuhkan Pendidikan Karakter Siswa,. SCHOLASTICA: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 4(2), 82.
Mufidah, H. (2013). Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender. UIN Maliki Press.
Nasution, H. (1989). “Adat”, dalam Ensiklopedi Islam Indonesia. Media Dakwah,.
Nurudin. (2022). Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer. PT RajaGrafindo Persada.
Pendidikan, P. B. D. (2005). Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.
Poerwadarminta, W. J. . (1976). Kamus Umum Bahasan Indonesia. Balai Pustaka.
Purwasito, A. (2015). Komunikasi Multikultural. Pustaka Pelajar.
Ridwan, A. (2013). Filsafat Komunikasi. CV Pustaka Setia.
Rochajat Harun, E. A. (2012). . Komunikasi Pembangunan Perubuhan Sosial: Perspektif Dominan Kaji Ulang, dan Teori. Kharisma Putra Utama.
Stewart, B. S. R. & L. P. (2013). Komunikasi dan Perilaku Manusia. PT Remaja Rosda Karya.
Zahra, M. A. (1994). Tanzib Al-Islam Li Al Mujtama’, ALih Bahasa Shaiq Nor Rohman, Membangun Masyarakat Islam,. Pustaka Firdaus.