Muhammad Basiuni Imran: Tokoh Legendaris Islam, Sambas, Kalimantan Barat Abad 20 M

Merunut Akar Intelektual dan Ide Pembaharuan di Wilayah Sambas

  • Wendi Parwanto State Institute of Islamic Studies (IAIN) Pontianak
Keywords: M. Basiuni Imran, Islamic reform, Sambas, West Kalimantan

Abstract

Research on ulama in West Borneo is important because it hasn’t been widely studied by researchers. Based on these reasons, the researcher is interested in studying this theme further. ‎This study uses the genealogy of knowledge theory and with a historical approach. The ‎conclusion of this article is a‎ Muhammad Basiuni Imran's thoughts were much influenced by Muhammad Rasyid Ridha in particular the idea of ​​Islamic reform, and these ideas were accentuated in the Sambas region, especially in reforming education.

References

Azra, Azyumardi. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII, Jakarta : Kencana, 2004.

Burhanuddin, Jajat. Ulama Kekuasaaan : Pergumulan Elit Muslim dalam Sejarah Indonesia, cet. I, Bandung : Mizan, 2012.

Foucault, Michel. The Archaeology of Knowledge, New York: Row Publisher, 1976.

G. F. Pijper, Beberapa Studi tentang Sejarah Islam di Indonesia 1900-1950, terj. Jakarta : UI Press, 1985.

Ismail, A. Muis. Muhammad Basiuni Imran‎ (Maha Raja Sambas), Pontianak, FISIP UNTAN, 1993.

Jabbar, Luqman Abdul. “Tafsir Al-Qur`an Pertama di Kalimantan Barat (Studi ‎Naskah Kuno ‎Tafsir Surat Tujuh Karya Maharaja Imam Kerajaan Sambas ‎1883-1976 M)”, jurnal ‎Khatulistiwa : Journal of Islamic Studies, vol. 5, no. 1, 2015.

Jaelani, “Sultan Muhammad Syafiuddin II : Pemimpin Karismatik dari Ujung Utara Borneo Barat”, dalam jurnal Khatulistiwa, vol. 4, no. 2, 2014.

Mahrus, Erwin. Falsafah dan Gerakan Pendidikan Islam, Maharaja Imam Sambas Muhammad Basiuni Imran (1885-1976 M), Pontianak : STAIN Press, 2007.

Munif, Abdul. Transmisi Pengetahuan Timur Tengah ke Indonesia, Yogyakarta : Sukses ‎Offest, 2008.

Musa, Pabali H. Sejarah Kesultanan Sambas Kalimantan Barat : Kajian Naskah Rajaraja dan Silsilah Raja Sambas, Pontianak : STAIN Press, 2003.

Nur Haris Didik M. dan Rahimin Affandi, “Pemikiran Keagamaan Muhammad Basiuni Imran”, vol. 16, no. 2, 2017.

Puslitbang Kemenag RI, Ensiklopedi Pemuka Agama Nusantara, cet. I, jilid. 3 (B-I), Jakarta : Puslitbang Kemenag RI, 2016

Riddell, Peter G. Islam and the Malay – Indonesian World : Transmission and Responses, London : Hurst & Company, 2001.

Risa, Perkembangan Islam di Kesultanan Sambas : Kajian Atas Lembaga Keislaman pada Masa Pemerintahan Sultan Muhammad Syafiuddin II 1866-1922 M, Yogyakarta : Ombak, 2015.

Salim, Moh. Haitami. dkk. Sejarah Kesultanan Sambas Kalimantan Barat, cet. 3, Jakarta : Puslitbang Kemenag RI, 2011.

Siregar, Hamka. “Dynamics of Local Islam : Fatwa of Muhammad Basiuni Imran, the Grend Imam of Sambas, on the Friday Prayer Attended by Fewers then Forty People” dalam jural Al-Albab, vol. 2, no. 2, 2013.

‎Syakib, Arsalan, al-Amir. Mengapa Kaum Muslimin Mundur, terj. Munawwar Chalil, Jakarta: Bulan Bintang, ‎1954.

Wibowo, Basuki. “Otimalisasi Kraton Qadariyah dalam Pengembangan Pariwisata di Kota Pontianak Kalimantan Barat, jurnal Edukasi, vol. 1, no. 1, 2014.

Published
2022-02-28
Abstract viewed = 1326 times
PDF downloaded = 887 times
How to Cite
[1]
Wendi Parwanto 2022. Muhammad Basiuni Imran: Tokoh Legendaris Islam, Sambas, Kalimantan Barat Abad 20 M. Al-Fanar : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. 5, 1 (Feb. 2022), 57-70. DOI:https://doi.org/10.33511/alfanar.v5n1.57-70.