Fenomena Tingginya Angka Cerai Gugat Di Jakarta Timur dan Solusinya
Abstract
This research is motivated by the high divorce rate in East Jakarta. We assume that economic factors are the most dominant factor in increasing the high divorce rate. And actually every human being who builds a household wants a happy and harmonious family. No married couple expects their household to end in divorce, because all religions also view that divorce is something that is not good for the relationship between two married families after divorce and the impact on the future of their children. Through this research, we want to know the phenomenon that occurs regarding the high divorce rate in East Jakarta and what solutions we can offer to reduce this number. This study uses a qualitative descriptive method with an empirical legal approach. The results of this study indicate domestic disputes, leaving a partner, apostasy or leaving Islam, economic factors, and domestic violence are the dominant factors for this high number. And the solution that we describe there are 3 things; the importance of choosing a partner with a good religious basis, always close to the ulama, and continuing to study in navigating a household full of challenges and temptations.
References
Dariyo, Agoes, “Memahami Psikologi Perceraian Dalam Kehidupan Keluarga,” dalam Jurnal Psikologi, 2, No. 2, 2004.
Darmawijaya, Edi, and Ferra Hasanah, “Peran Suami Istri Terhadap Peningkatan Angka Perceraian Di Mahkamah Syar’iyyah Blangkejeren”, dalam El-Usrah, 3, No. 1, 2020.
Harjianto, Harjianto, and Roudhotul Jannah, “Identifikasi Faktor Penyebab Perceraian Sebagai Dasar Konsep Pendidikan Pranikah di Kabupaten Banyuwangi”, dalam Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 19, No. 1, 2019.
Islam, Jurnal Hukum, Agama Manado, Institut Agama, Islam Negeri, and IAIN Manado, “Pertimbangan Perkara Pemeliharaan Anak” 6, No. 2, 2021.
Juliansyahzen, M. Iqbal, “Pemikiran Hukum Islam Abu Hanifah: Sebuah Kajian Sosio-Historis Seputar Hukum Keluarga.” Al-Mazahib 3, No. 1, 2015.
Khalaf, Abdul Wahab, “Ilmu Ushul Fikih; Kaidah Hukum Islam,” 1369.
Mahbub, Syukron. “Solusi Pengadilan Agama dalam Mengatasi Problematika Perceraian Yang Terjadi di Masyarakat”, dalam Yustitia 21, No. 2, 2020.
Maimun, Mohammad, and Toha, “Fenomena Tingginya Angka Cerai-Gugat dan Faktor Penyebabnya: Analisis Reflektif Atas Kasus-Kasus Perceraian di Madura, dalam Islamuna 5, No. 2, 2019.
Mauliddina, Syifa, Amanda Puspitawati, Sartika Aliffia, Diah Devara Kusumawardani, and Rizki Amalia, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingginya Angka Perceraian Pada Masa Pandemi Covid-19: A Sistematic Review,” dalam Jurnal Kesehatan Tambusai 2, No. 3, 2021.
Mulyati, Mumung, “Kontribusi MUI dalam Pengembangan dan Penerapan Hukum Islam di Indonesia”, dalam Al-Mashlahah Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial 7, No. 01, 2019.
“Pengadilan Agama Jakarta Timur,” Laporan Tahunan PA Jakarta Timur 2021, 2022.
Rizky, Amarul Ilham, “Motif Perceraian Keluarga”, dalam Jurnal Perspektif 4, No. 2, 2020.
Sarbini, Muhamad, and Ujang Andi Yusuf, “Hukum Cerai Gugat Disebabkan Kesulitan Ekonomi”, dalam Al-Maslahah 09, No. 1, 2021.
Subardhini, Meiti. “Perceraian di Masa Pandemi Covid-19: Masalah dan Solusi” UM Jakarta Press, No. January, 2020.
Sudirman, “Pentingnya Ilmu Jiwa Agama dalam Kehidupan; Tinjauan Teori dan Konsep Ilmu Jiwa”, 3, 2021.
Turangan, Doortje D, “Kekerasan Dalam Rumah Tangga Sebagai Alasan Perceraiaan”, dalam Karya Ilmiah, 1, No. 1, 2010.