Peran Pemasukkan Daerah Terhadap Belanja Modal Dalam Prespektif Maqashid Syariah
Abstract
Maqashid Syariah menjamin kemaslahatan ummat manusia akan teralisasi jika lima dasar pokok kebutuhan hidup manusia dapat dijaga serta dikembangkan dengan baik, yaitu Hifzud Din (Menjaga Agama), Hifzun Nafs (Menjaga Jiwa), Hifzul Aql (Menjaga Akal) , Hifzun Nasb (Menjaga Keturunan) dan Hifzul Maal (Menjaga Harta). Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh pernanan pemasukkan daerah terhadap belanja modal dalam prespektif Maqashid Syariah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan alat analisis Eviews 10, kemudian hasil dan pembahasannya dijelaskan dengan menggunakan pendekatan maqashid syariah. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwasanya, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana alokasi Umum (DAU), Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap Belanja Modal, tidak dengan Jumlah Penduduk (JP). Belanja modal harus mengutamakan kepetingan prioritas sesuai dengan maqashid syariah bukan hanya tergantung pada jumlah penduduk.
References
Adi, P. H. (2005). Dampak desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi. Jurnal Kritis. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga.
Andirfa, M., Basri, H., & Majid, M. S. A. (2016). Pengaruh belanja modal, dana perimbangan dan pendapatan asli daerah terhadap kinerja keuangan kabupaten dan kota di Provinsi Aceh. Jurnal Administrasi Akuntansi: Program Pascasarjana Unsyiah, 5(3).
Asmuruf, M. (2015). Pengaruh Pendapatan Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Sorong. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 15(5).
Bashir, A. (2011). Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Perekonomian Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Selatan. Kajian Ekonomi, 10(2), 135–169.
Chapra, M. U. (2000a). Islam dan tantangan ekonomi. Gema Insani.
Chapra, M. U. (2000b). Sistem moneter islam. Gema Insani.
Djadjuli, D. (2018). Peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi daerah. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 5(2), 8–21.
Fawaid, Y. (n.d.). GREEN ECONOMY DALAM PERSPEKTIF MAQASHID SYARIAH. Islam Dan Green Economics: Diskursus Konsep Islam Tentang Ekonomi Hijau Serta Pembangunan Berkelanjutan Di Indonesia-Jejak Pustaka, 1, 121.
Gultom, R. Z., & Tini, A. Q. (2020). Pembangunan infrastruktur dalam Islam: Tinjauan ekonomi dan sosial. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(2), 203–211.
Halim, A. (2004). Manajemen keuangan daerah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Haris, S. (2005). Desentralisasi dan otonomi daerah: desentralisasi, demokratisasi & akuntabilitas pemerintahan daerah. Yayasan Obor Indonesia.
Hermawan, H., & Sadewa, D. B. (2021). KINERJA FAKTOR MAKRO EKONOMI DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN DAERAH JAWA BARAT. Jurnal Riset Ilmu Ekonomi, 1(2), 71–77.
Huda, N. (2017). Ekonomi Pembangunan Islam. Prenada Media.
Jauhar, A. A.-M. H. (2023). Maqashid syariah. Amzah.
Karim, A. A. (2007). Pengembangan Ekonomi Islam Dan Perannya Dalam Peningkatan Kesejahteraan Umat. Tarjih: Jurnal Tarjih Dan Pengembangan Pemikiran Islam, 9(1), 79–90.
Karim, A. A., Masruroh, I., & Indonesia, T. I. (2002). Sejarah pemikiran ekonomi Islam.
Kholis, N. (2015). Kesejahteraan Sosial Di Indonesia Perspektif Ekonomi Islam. Akademika: Jurnal Pemikiran Islam, 20(2), 243–260.
Korry, I. N. S. (2018). Revisi Undang-Undang No 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah Sebagai Wujud Implementasi Perimbangan Keuangan Yang Adil Dan Selaras. KERTHA WICAKSANA, 12(1), 76–79.
Mardiasmo, M. B. A. (2021). Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah: Edisi Terbaru. Penerbit Andi.
Menajang, H. (2019). Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Manado. Jurnal Pembangunan Ekonomi Dan Keuangan Daerah, 16(4).
Nasution, M. S. A., & Nasution, R. H. (2020). Filsafat hukum & maqashid syariah. Prenada Media.
Nordiawan, D., Putra, I. S., & Rahmawati, M. (2007). Akuntansi Pemerintah. Jakarta: Salemba Empat.
Nur, S. K., & Shodiqin, D. H. (2022). Peran Nilai-Nilai Maqhasid Syariah Dalam Penanggulangan Kemiskinan Di Tengah Pandemi Covid 19. RIBHUNA: Jurnal Keuangan Dan Perbankan Syariah, 1(2), 105–115.
Pradita, R. R., & Prastiwi, D. (2012). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Modal Di Provinsi Jawa Timur. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya.
Rama, A., & Makhlan, M. (2013). Pembangunan Ekonomi Dalam Tinjauan Maqashid Syari’ah. Dialog, 36(1), 31–46.
Ramdhan, M. (2021). Metode penelitian. Cipta Media Nusantara.
Robbins, S. P., & Coulter, M. (2007). Principles of management. Translated by Seyyed Mohammad Arabi and Mohammed Ali Hamid Rafiee and Behrouz Asrari Ershad, Fourth Edition, Tehran: Office of Cultural Studies.
Sudaryo, Y., Sjarif, D., Sofiati, N. A., & Bandung, S. I. (2021). Keuangan di era otonomi daerah. Penerbit Andi.
Suprayitno, E. (2008). Kebijakan Fiskal Zakat Dan Pajak Pada Perekonomian (Studi Komparatif Ekonomi Islam, Klasik dan Keynes). ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam, 9(2), 193–221.
Susanto, H. (2014). Analisis Kemampuan Keuangan Daerah Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Organisasi Dan Manajemen, 10(1), 15–26.
Syibly, M. R. (2015). Keadilan Sosial Dalam Keuangan Syariah. Millah: Jurnal Studi Agama, 73–100.
Tenreng, M., Bratakusumah, D. S., Hidayat, Y. R., & Sukma, A. (2021). Complience Tax Complience Taxation System Framework in Indonesia. Review of International Geographical Education Online, 11(6), 1126–1135.
Tilopa, M. N. (2017). Pemikiran Ekonomi Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj. Al-Intaj: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 3(1).
Wulandari, P. A., & Iryanie, E. (2018). Pajak daerah dalam pendapatan asli daerah. Deepublish.
Yulianti, Y. (2021). Teori Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Kajian Ekonomi Syariah. Jurnal Al Mujaddid Humaniora, 7(2), 119–124.