Sistem Pembayaran Tangung Renteng dalam Narasi Hukum Ekonomi Syariah (Studi PNM Mekaar Cabang Cisauk Tangerang)
Abstract
The issue that is still a polemic in the community regarding the loan payment system by customers to financial institutions is the joint responsibility system. Therefore, this research is here to see the narrative of sharia economic law on the joint responsibility system at PT. PNM Mekaar. This study uses a descriptive-qualitative approach with the method used is a case study (case study) with the research location is PT. PNM Mekaar Cisauk Tangerang branch. The results of this study reveal that the joint responsibility system at PT. PNM Mekaar Cisauk Tangerang branch is carried out by applying the principle of collective responsibility through groups consisting of 10-15 customers to make installment payments from group members who are unable to pay their installments. So that if there is bad credit from one of the members in the group, the burden of paying the installment debt becomes the responsibility of the other members in the group to pay it off together. This payment system for joint responsibility tends to have more harm than benefits. Therefore, in the narration of sharia economic law, the application of the system of joint responsibility regarding the problem of paying debts on loans, are things that must be avoided because there are many harms that are not in line with the principles of sharia economic law.
References
Arifin, Syaiful. “Dinamika Implementasi Konsep Sistem Tanggung Renteng dan Kontribusinya pada Tercapainya Zero Bad Debt”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12 No. 3 (2008). 517-531.
Azizah, Ninik dan Islamiyah, Shohibatul. “Efektifitas Metode Tanggung Renteng dalam Mengatasi Kredit Macet di Bank Wakaf Mikro Denanyar Sumber Barokah Jombang”. Jurnal Irtifaq, Vol. 8 No. 2 (2021). 103-110.
Az-Zuhaili, Wahbah. (2011). Fiqh Islam Wa Adillatuhu, Terj, Abdul Hayyie al-Kattani., dkk, jilid 5, Jakarta: Gema Insani.
Hadi, Mas Purnomo. “Analisis Manajemen Strategi dan Sistem Tanggung Renteng dalam Meningkatkan Sistem Pengendalian Intern dan Kinerja Koperasi di Provinsi Jawa Timur (Studi Pada Unit Simpan Pinjam Koperasi Wanita di Wilayah Provinsi Jawa Timur)”. DIE – Jurnal Ilmu Ekonomi dan Manajemen, Vol. 5 No. 1. (2008). 1-74.
Janwari, Yadi. (2015). Fikih Lembaga Keuangan Syariah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Kasmir, (2012). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Murniati, Rilda. “Asas Tanggung Renteng pada Bentuk Usaha Bukan Badan Hukum dan Akibat Hukum Bagi Harta Perkawinan”. Jurnal Cepalo, Vol. 2 No. 1 (2018). 90-99.
Putri, Eriska Ajeng Ade dkk., “Upaya Pencegahan dan Penanganan Kredit Macet Ditinjau dari Persepsi Nasabah”. JRAP: Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan, Vol. 7, No. 2, (2020), 185-196.
Saebani, Beni Ahmad. (2018). Hukum Ekonomi dan Akad Syariah di Indonesia, Bandung: CV. Pustaka Setia.
Sagita, Imsar Fitri. “Analisis Persepsi Masyarakat Desa Laut Dendang terhadap Sistem Tanggung Renteng PNM Mekaar dalam Pandangan Ekonomi Islam”. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 8 No. 02, (2022). 1937-1946.
Saripudin, Udin. “Sistem Tanggung Renteng dalam Perspektif Ekonomi Islam”, Jurnal Iqtishadia, Vol. 6 No. 2 (2013), 379-403.
Suwangsih, Iwang. “Membangun Helping Behavior melalui Sistem Tanggung Renteng di Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Jawa Timur”. Jurnal Media Mahardhika, Vol. 18 No. 3 (2020). 335-340.
Widowati, Cempaka dan Budhisulistyawati, Ambar. “Efektivitas Tanggung Renteng pada Perusahaan Modal Ventura untuk Mengatasi Perusahaan Pasangan Usaha Wanprestasi (Studi di PT. Perusahaan Modal Ventura Kantor Cabang Tasikmadu)”. Jurnal Privat Law, Vol. 6 No. 1 (2018). 82-91.